Viral! Demi Menimba Ilmu, Momen Dua Anak SD Ini Berangkat Sekolah Jalan Kaki Mulai Jam 3 Pagi

Sejumlah daerah di Indonesia diketahui masih banyak sekolah yang letaknya jauh dari rumah para siswanya. Bahkan akses jalan dalam menuju ke sekolah pun terbilang sulit sehingga butuh perjuangan demi bisa sampai di sana. Berita viral merupakan salah satu informasi yang melengkapi rasa jenuh. Permainan slot yang seru dapat dimainkan agar tercapainya kesenangan dalam diri anda. Segera mainkan dan dapatkan keberuntungannya!

Belakangan ini tengah viral di media sosial terkait perjuangan dua anak SD asal Bone, tepatnya Sulawesi Selatan di mana berangkat menuju ke sekolah dengan cara jalan kaki dari jam 3 pagi. Momen perjuangan dari dua anak SD tersebut ke sekolah diunggah langsung oleh pengguna TikTok pramonoagung23

“Perjuangan Anak SD Demi Bersekolah,” tulis pengunggah sebagai keterangan unggahan melansir Yoursay.id, pada Kamis, 23 Juni 2022. 

Demi Menimba Ilmu, Dua Anak SD Ini Berangkat Sekolah Jalan Kaki pada Jam 3 Pagi

Dua Anak SD ini laki-laki dan perempuan yang kala itu mengenakan seragam merah putih lengkap serta membawa tas berisi buku hingga alat tulis dan siap untuk berangkat ke sekolah. Mereka diketahui berangkat jam 3 subuh secara jalan kaki bersama. 

Rumah mereka sendiri terletak di Desa Tapong, Kecamatan Tellu Limpoe, tepatnya Kabupaten Bone, Sulawesi Tenggara. Perjalanan yang dapat mereka tempuh yakni selama 5 jam dimulai pada pukul 3 sampai pukul 8 pagi tiba di sekolah tampak tidaklah mudah.  

“Perjuangan anak SD di pelosok Bone. Berangkat jam 3 subuh sampai di sekolah jam 8 pagi,” ungkap pengunggah video. 

Dua anak SD tersebut tampak harus melewati hutan belantara, enam sungai, serta dengan persawahan. Mereka biasanya kerap membawa parang agar bisa pergi ke sekolah. 

Parang itu digunakan layaknya sebagai alat pelindung diri ketika di perjalanan bertemu dengan seekor ular piton. Meskipun, perjalanan dalam menuju ke sekolah sendiri harus menempuh medan yang sulit, berbahaya, serta dengan jarak jauh tidak dapat menyurutkan semangat bagi keduanya.

Dua anak SD ini diketahui memiliki cita-cita yang mulia ketika sudah besar nanti. Ada yang ingin dapat menjadi polisi begitu pun yang lainnya. Cita-cita mulia dari dua putra-putri penerus bangsa tersebut semoga kelak dapat tercapai. 

“Semangat belajarnya dik, kelak kau akan mendapat kesuksesan itu,” doa dari pengunggah video. 

Warganet pun turut andil dalam memberikan doa serta semangat terhadap dua anak SD yang tengah berjuang keras untuk bisa sekolah. 

Dua anak SD ini berangkat ke sekolah jalan kaki jam 3 pagi. (TikTok/ pramonoagung23)

“Jujur pas lihat video ini air mataku keluar. Semoga kelak adik-adik ini berhasil meraih cita-citanya,” kata salah satu warganet.

“Semoga 10 tahun ke depan kamu viral kembali sudah jadi polisi dan guru yah dik,” imbuh yang lain. 

“5 jam berjalan kaki sungguh sebuah perjuangan. Semoga kalian kelak jadi orang yang sukses,” komentar lainnya. 

“Kita tidak bisa menyalahkan siapa-siapa di sini karena memang anak ini tinggal jauh dari sekolah. Yang penting di sini kita acungkan jempol semangat anak ini untuk sekolah,” ucap warganet lain. 

Sampai artikel ini disusun, video terkait adanya perjuangan dua anak SD asal Bone tersebut diketahui telah ditonton sebanyak 294,8 ribu kali serta 28,7 ribu suka. Berita viral merupakan salah satu informasi yang melengkapi rasa jenuh. Permainan slot yang seru dapat dimainkan agar tercapainya kesenangan dalam diri anda. Segera mainkan dan dapatkan keberuntungannya!

Viral! Momen Pengantar Jenazah Bentrok dengan Warga, Kerap Dibilang Arogan?

Viral video pengendara pengantar jenazah di mana tampak bentrok dengan warga. Peristiwa itu diketahui berlangsung di Kota Makassar, tepatnya Sulawesi Selatan. Berita viral merupakan salah satu informasi yang melengkapi rasa jenuh. Permainan slot yang seru dapat dimainkan agar tercapainya kesenangan dalam diri anda. Segera mainkan dan dapatkan keberuntungannya!

Melansir detikSulsel, video tampak direkam langsung oleh pria selaku pengendara mobil. Di depan mobil milik pria itu tampak dari satu unit ambulans, sementara di sekitarnya terlihat beberapa pengendara motor serta pria yang sedang membawa busur panah.

Seorang pria tampak berlari ke depan dan mengancam dengan cara menggunakan busur panah.

“Kacau, kacau. Bentrok, bentrok,” kata pria pengendara mobil tersebut.

Viral ! Polisi Selidiki Rombongan Pengantar Jenazah Bentrok dengan Warga di  Makassar – Portal Media

Pasca puluhan pemotor itu memustuskan putar arah, pria dalam mobil tersebut tampak melaju ke depan. Namun dia justru dihadapkan dengan beberapa pria yang kala itu melempari mobil miliknya dengan batu.

“Huh dibatui (dilempari batu) mobil,” kata pria dalam video yang mulai panik.

Usai dilempari dengan batu, pria tersebut melihat kerumunan warga di mana diduga telah terluka. Suara wanita yang juga ada melalui video tersebut pun tampak kaget.

Insiden bentrok antara iring-iringan pengantar jenazah bersama pengguna jalan lain seakan kerap terjadi. Bahkan sejumlah peristiwa terjadi salah satu pengendara yang konvoi melalui iring-iringan pengantar jenazah arogan hingga merusak kendaraan orang lain. Kenapa iring-iringan pengantar jenazah dianggap kerap terlihat arogan?

“Mereka melakukan hal ini karena tidak paham aturan, merasa paling yang utama, memanfaatkan situasi (karena banyak rombongannya), tidak ada briefing (saat konvoi), tidak mengatur jadwal dengan benar,” kata praktisi keselamatan berkendara sekaligus Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) Sony Susmana melansir detikcom, pada Selasa, 21 Juni 2022.

Memang, berdasarkan Undang-Undang No. 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, iring-iringan dari pengantar jenazah menjadi salah satu pengguna jalan yang dapat memperoleh hak utama. Namun, menurut Sony, bukan berarti hal tersebut dapat mengabaikan etika di jalan raya.

“Ini banyak yang pada gagal paham dilakukan oleh pengantar jenazah. Memang mereka prioritas, tapi harus dilakukan dengan etika sopan santun supaya tidak menimbulkan konflik di jalan raya. Kasihan keluarga jenazahnya,” ucap Sony.

Viral Segerombolan Pengantar Jenazah Di Makassar Bentrok Dengan Warga |  Opsi ID - Situs Berita Pilihan Kita

“Makanya tidak disarankan yang tidak paham aturan dan teknik yang benar untuk melakukan buka jalan sembarangan,” sambungnya. Berita viral merupakan salah satu informasi yang melengkapi rasa jenuh. Permainan slot yang seru dapat dimainkan agar tercapainya kesenangan dalam diri anda. Segera mainkan dan dapatkan keberuntungannya!

Sementara terhadap pengguna jalan lain, Sony menyarankan ketika tengah mendengar suara sirine dari mobil jenazah sebaiknya langsung memberikan jalan. Sony menegaskan, lebih baik mengalah daripada harus terjadi konflik.

“Sering-sering menggunakan salah satu teknik defensive driving, melihat sekeliling dan spion secara berkala. Sehingga ada suara, iring-iringan segera menepi,” pungkasnya.

Viral! Ditolak Kelurahan, Sejoli Bocah di Wajo Menikah Secara Siri

Viral di media sosial pernikahan sepasang bocah yang berada di Kabupaten Wajo, tepatnya Sulawesi Selatan (Sulsel). Kedua mempelai diketahui baru duduk di bangku SMP. Berita viral merupakan salah satu informasi yang melengkapi rasa jenuh. Permainan slot yang seru dapat dimainkan agar tercapainya kesenangan dalam diri anda. Segera mainkan dan dapatkan keberuntungannya!

Melalui video viral itu, tampak mempelai pria tengah mengenakan baju pengantin khas Bugis Makassar. Mempelai pria terlihat sudah bersiap menuju rumah pengantin wanita.

Mempelai pria juga terlihat sudah didampingi oleh pendamping alias anak pengantin. Terdengar narasi seorang pria di mana menyinggung jika mempelai pria itu hampir sama besar dengan si pendamping pengantin tersebut.

Dinikahkan Demi Hindari Zina, Pernikahan Bocah di Wajo Pakai Mahar Rp 35  Juta

“Siloppo passappi na, mate ni (waduh, mempelai pria sama besar dengan pendampingnya),” kata pria tersebut.

Sementara melalui sejumlah foto yang tengah beredar, tampak mempelai pria sedang bersama dengan mempelai wanita yang berada di atas panggung resepsi. Terlihat keduanya sama-sama sibuk dalam melayani permintaan foto bersama dari beberapa tamu undangan.

Pernikahan sejoli bocah yang diketahui sedang viral di Wajo, Sulawesi Selatan (Sulsel) sempat ditolak oleh pihak Pemerintah Kelurahan. Namun pihak keluarga sendiri tetap ngotot untuk dapat menikahkan kedua bocah secara siri.

“Saya barusan dari sana cari informasi, katanya menikah siri,” kata Sekretaris Kelurahan Wiring Palannae, Wajo, Patimah melansir detikSulsel, pada Senin, 23 Mei 2022.

Patimah mengatakan bahwa pihak keluarga sempat meminta agar surat pengantar ke pihak KUA ketika akan menikahkan kedua bocah. Hanya saja permintaan itu diketahui ditolak langsung oleh pihak kelurahan sebab keduanya merupakan anak di bawah umur.

“Orang tuanya yang kasih menikah dan kedua-duanya mengadakan pesta,” kata Patimah.

Pihak KUA sendiri juga sudah melakukan penolakan terhadap pernikahan bocah tersebut. Akibatnya pernikahan tetap digelar secara siri.

Kendati demikian, kedua bocah yang disebut Patimah tetap bisa dalam mengurus surat nikah. Namun harus menunggu keduanya beranjak usia dewasa.

Pernikahan Anak Usia 14 Tahun di Kabupaten Wajo Hebohkan Warga

“Kalau buku nikahnya nanti cukup umur baru mengurus lagi,” kata Patimah.

Berdasarkan informasi, kedua bocah yang menikah merupakan Nikma Sari Saskia (16) dan Muh Ferdi (15). Keduanya adalah siswa/i yang masih duduk di bangku SMP.

Kedua sejoli tersebut melangsungkan pernikahan di Pallae, Kelurahan Wiring Palannae, tepatnya Kecematan Tempe, Kabupaten Wajo pada Minggu, 22 Mei 2022 kemarin. Keluarga mengungkap bahwa kedua bocah memang berstatus dijodohkan.

Kedua bocah juga masih mempunyai hubungan sebagai keluarga. Keduanya diketahui juga bertetangga rumah. Berita viral merupakan salah satu informasi yang melengkapi rasa jenuh. Permainan slot yang seru dapat dimainkan agar tercapainya kesenangan dalam diri anda. Segera mainkan dan dapatkan keberuntungannya!

Viral! Pedagang Pasar di Pinrang Adu Mulut dengan Kades Perkara Retribusi

Viral di media sosial kepala desa (kades) di Matunru-tunrue, Kecamatan Cempa, tepatnya Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan (Sulsel) didebat oleh sejumlah pedagang gegara meminta agar retribusi pasar. Para pedagang sendiri tak menyambut baik terkait dengan kedatangan kades tersebut sebab mereka tak pernah diajak untuk musyawarah sebelumnya. Berita viral merupakan salah satu informasi yang melengkapi rasa jenuh. Permainan slot yang seru dapat dimainkan agar tercapainya kesenangan dalam diri anda. Segera mainkan dan dapatkan keberuntungannya!

Dalam video yang tengah beredar, tampak kades yang memiliki nama Jufri menemui para pedagang di pasar untuk bisa meminta retribusi pasar. Bukannya menerima bayaran untuk retribusi, kades Jufri diketahui langsung didebat oleh pedagang.

Viral Pedagang Pasar di Pinrang Adu Mulut dengan Kades Gegara Retribusi

Terlihat bahwa para pedagang protes sehingga terjadi ketegangan antara kades bersama dengan para pedagang. Jufri juga sempat memprotes pedagang agar tak usah berbicara apabila memang tidak mau untuk membayar.

Salah seorang pedagang yang kemudian menjelaskan terkait dengan bangunan pasar lebih dulu ada sebelum sang kades menjabat sebagai kepala desa tersebut.

“Kami membayar untuk dipindahkan itu Pak Desa. Kamu belum menjadi desa,” kesalnya dengan nada suara meninggi ditujukan kepada kepala desa.

Sang Kades tampak tak bergeming, ia tetap ngotot menyuruh para pedagang untuk dapat membayar. Pedagang yang lain juga ikut menyanggah. Mereka mengusulkan bahwa agar sengketa terkait dengan pembayaran dibahas setelah pasar sudah selesai.

“Bagus setelah pasar tutup dibahas itu,” ungkap dari suara salah satu pedagang perempuan.

Berdasarkan informasi terkait adanya adu mulut pedagang dengan Kepala Desa, salah seorang pedagang yang berinisial J mengaku bahwa pihaknya keberatan dengan sikap dari Kepala Desa Matunru-tunrue. Sebab hanya langsung ingin memindahkan pedagang tanpa adanya musyawarah terlebih dahulu. Pemindahan lokasi berjualan pun dinilai sangat tidak sesuai karena tempat yang lama dinilai lebih bagus.

“Saya dulu beli itu tempat. Ada tiga los. Jadi kalau dipindahkan ke tempat yang tidak sebagus yang sekarang jelas kami tidak mau,” ujarnya.

J menjelaskan, pihaknya juga bersama dengan sekitar kurang lebih 100 pedagang yang lain tidak mau untuk dapat langsung membayar retribusi. Harus ada penjelasan mengenai retribusi dan besarannya.

“Dulu kan kami beli los, jadi untuk retribusi itu tidak dipatok. Berapa-berapa pedagang ikhlas memberikan ke pengelola pasar,” tuturnya.

Ia pun berharap agar pihak Kecamatan dapat menjembatani masalah terkait adanya sengketa dan membahas jalan keluar agar para pedagang juga dapat kembali berjualan.

“Kita mau adakan musyawarah dulu. Kami berharap Pak Camat mau pertemukan kami semua. Kami mau bahas soal renovasi pemindahan tempat kok seperti itu. Juga retribusi kami mau dibahas dulu jangan langsung diminta begitu,” imbuhnya.

Camat Cempa, yakni Kamaruddin Yakub ditanya mengenai kejadian tersebut mengaku belum mendapatkan informasi itu. Ia mengaku juga akan segera memanggil Kepala Desa untuk dapat mendapatkan kejelasan.

“Belum ada saya dapat laporannya. Insyaallah kami akan panggil Pak Desa untuk mendengar masalahnya,” paparnya.

Terkait dengan adanya renovasi pasar yang informasinya menjadi sengketa antara Kepala Desa dan pedagang, ia menjelaskan bahwa memang pada dasarnya pasar tradisional sendiri itu dikelola oleh pemerintah desa karena merupakan aset dari desa.

“Pasar itu memang aset desa sehingga memang pada dasarnya wajar ada retribusi yang dipungut. Nah kami akan panggil untuk perjelas soal retribusi yang informasi sementara diributkan tersebut,” urainya.

Staf Desa Matunru-tunru, Jufri juga sempat menyampaikan bahwa ia bersama dengan Kepala Desa pada saat kejadian. Ia membantah bahwa kades melakukan pungutan. Justru kala itu sedang ingin mengatur pedagang.

“Jadi Pak Desa mau atur agar tidak campur antara pedagang sayur, pedagang ikan, pedagang pakaian. Tapi warga menolak,” jelasnya.

Ia menepis bahwa tidak ada sampai saat ini diatur retribusi. Nantinya akan segera diagendakan pertemuan untuk bisa membahas terkait dengan retribusi. Berita viral merupakan salah satu informasi yang melengkapi rasa jenuh. Permainan slot yang seru dapat dimainkan agar tercapainya kesenangan dalam diri anda. Segera mainkan dan dapatkan keberuntungannya!

“Belum ada pembicaraan soal retribusi. Nanti diagendakan sambil memanggil BPD juga dan pedagang,” urainya.

Viral! Pasien Meninggal saat Urus e-KTP di Dukcapil Bulukumba

Viral di media sosial seorang dari pasien yang bernama Amiluddin telah meninggal dunia ketika sedang perekaman e-KTP berlangsung di Dukcapil Bulukumba, tepatnya di Sulawesi Selatan (Sulsel). Pasien tersebut diketahui sedang mengurus KTP untuk persyaratan dari BPJS kesehatan bagi rumah sakit.

Dalam video viral tersebut, tampak Amiluddin yang sedang melakukan perekaman e-KTP. Tampak korban yang sedang dalam kondisi begitu lemah dan tampak mengikuti sejumlah tahapan perekaman yang dipandu oleh keluarga hingga petugas Dukcapil.

Namun terkait dengan kondisi Amiluddin sendiri yang semakin memburuk. Selanjutnya sang korban dinyatakan meninggal pada saat masih berada di Dukcapil. Berita viral merupakan salah satu informasi yang melengkapi rasa jenuh. Permainan slot yang seru dapat dimainkan agar tercapainya kesenangan dalam diri anda. Segera mainkan dan dapatkan keberuntungannya!.

Peristiwa meninggalnya Amiluddin ini turut dibenarkan oleh pihak Pemda Bulukumba. Amiluddin disebut sudah berangkat dari RSUD Bulukumba yang menuju ke kantor Dukcapil agar dapat melakukan perekaman e-KTP demi untuk kebutuhan dalam mengurus BPJS kesehatan.

Seorang Warga Kecamatan Kajang Meninggal Di Dinas Dukcapil Bulukumba -  Medium Sulsel

“Jadi almarhum sebenarnya sudah hampir 3 hari dirawat di rumah sakit hingga harus dioperasi karena ada penyumbatan di usus,” ujar Kasubag Publikasi Humas Pemda Bulukumba yakni Andi Ayatullah Ahmad yang melansir detikSulsel, pada Rabu 16 Maret 2022.

Menurut Ahmad sendiri, terkait dengan pasien awalnya dapat menanggung biaya perawatan di RS. Namun karena adanya biaya operasi lebih mahal, maka almarhum yang kala itu ditawarkan untuk mengurus surat keterangan tidak mampu agar dapat pengobatan maupun dibantu Pemda dan bisa juga dalam mengurus BPJS kesehatan.

“Tapi sepertinya, dia ngotot agar dapat urus BPJS saja, tapi karena BPJS itu wajib sudah punya KTP makanya dia pergi ke Dukcapil dan sampai di situlah dia meninggal,” tutur Ahmad. Berita viral merupakan salah satu informasi yang melengkapi rasa jenuh. Permainan slot yang seru dapat dimainkan agar tercapainya kesenangan dalam diri anda. Segera mainkan dan dapatkan keberuntungannya!.

Ahmad yang kala itu menyampaikan bahwa terkait dengan pihak pasien sebenarnya lebih disarankan agar mengurus surat keterangan tidak mampu yang dapat diwakili oleh pihak keluarga sehingga Pemda Bulukumba sendiri bisa dengan membantu pengobatan. Tetapi dari pihak pasien sendiri yang ingin mengurus BPJS kesehatan meski harus adanya proses dalam mengurus E-KTP ke Dukcapil terlebih dahulu yang mana perekamannya sendiri tidak dapat diwakili.

“Kita memang Bulukumba belum ada di status universal health coverage atau bisa disebut dengan UHC namun kita Pemda sendiri tetap membantu orang tidak agar dapat mampu untuk berobat, tetapi dari pihak pasien yang mungkin menganggap BPJS itu lebih enteng,” tambahnya.